- Back to Home »
- Bhs.indonesia »
- Puisi Lama dan Puisi Baru
Posted by : new
Rabu, 18 Desember 2013
Puisi adalah bentuk
karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai
oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan
puisi baru.
A. PUISI LAMA
A. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Persajakan (rima)
- Banyak suku kata tiap baris
- Irama
1. CIRI-CIRI PUISI LAMA
Ciri puisi lama:
a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
2.JENIS-JENIS
PUISI LAMA
1.MANTRA
Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan ghaib.
Contohnya :
Mantra Kuat
Tenaga
Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah engkau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah engkau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
2.PANTUN
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak
a-b-a-b, tiap bait 4 baris ,tiab baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris
awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut
isinya terdiri dari pantun anak, muda mudi ,agama/nasihat ,teka-teki dan
jenaka.
Contohnya :
jangan suka makan mentimun
karna mentimun banyak getahnya
hai kawan jangan melamun
melamun itu tak ada gunanya
3.KARMINA
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi
pendek.
Contohnya :
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu jagoan sekarang ustad
Dahulu jagoan sekarang ustad
4.SELOKA
Seloka adalah pantun berkait
Contohnya
:
Apa yang aneh bila dipandang
Lengan pendek tapi bertudung
Nampak seperti orang yang kudung
Mata terpandang kaki tersandung
Lengan pendek tapi bertudung
Nampak seperti orang yang kudung
Mata terpandang kaki tersandung
5.GURINDAM
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2
baris ,bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contohnya :
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
6.SYAIR
Syair adalah puisi yang
bersumber dari arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak
a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
Contohnya :
Cinta PutihAda bayang yang tak pernah pergi
Ada nama yang s’lalu mendiami
serta seutas wajah yang menerangi
Pada hati…bangkitkan semangat diri tuk lalui hari-hari
Meski kutau bagiku takkan mungkin lagi ada dirimu
Tetap saja kubiarkan engkau mendiami seluruh taman asa
di antara kuntum bunga mawar yang pernah ada diantara kita
Merekah indah diantara ‘harap dan nyata’
Ada keyakinan yang tak terbeli
Oleh ribuan hari-hari penantian hati
Susuri hidup… walau tertatih seorang diri
dan kau tetap disana, diami sudut paling sunyi dan suci…
7.TALIBUN
Talibun
adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,8 ataupun 10 baris.
Contohnya :
Ke hilir ke
Kuarataji
ke pekan menjual pandan
pergi ke pekan berdua-dua
Kalau adik ingkar janji
sudah menjadi sumpah badan
mati sekubur kita berdua
ke pekan menjual pandan
pergi ke pekan berdua-dua
Kalau adik ingkar janji
sudah menjadi sumpah badan
mati sekubur kita berdua
B. PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. CIRI-CIRI PUISI BARU
a) Bentuknya rapi, simetris;
b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
2.JENIS-JENIS PUISI BARU
1.BALADA
Balada adalah
puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait,
masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait
pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
Contohnya:
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah
perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.
Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.
Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.
Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Bedah perutnya atapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.
Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya. (W.S. Rendra)
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.
Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.
Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.
Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Bedah perutnya atapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi reapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derinya dendam yang tiba.
Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.
Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta abulan, sorak sorai, anggur darah
Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya. (W.S. Rendra)
2.HIMNE
Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati
seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian
himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan,
berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan)
yang bernafaskan ketuhanan.
Contohnya :
Padamu Jua
Habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.
Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.
Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu – bukan giliranku
mati hari – bukan kawanku. (amir hamzah)
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.
Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.
Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu – bukan giliranku
mati hari – bukan kawanku. (amir hamzah)
3.
ODE
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat
resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat
menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.
Contohnya :
lihatlah
sepenggal cerita tentang bumiku
yang rapuh bersamaan waktu
tak lepas diramu sekehendak pemburu
dengarlah dongeng tentang negriku
deritanya pilu dan sendu
tertatih tatih digarap nafsu
berdiri tegak dengan hati tanpa mengeluh,
meski begitu,
tengoklah jalan yang kutuju
tak akan jauh dari tempatmu bersauh
meniti tanpa ragu
mengait asa disisa waktu untuk setia slalu
tidak berhenti hingga nafas kembali pada Sang Penentu.
yang rapuh bersamaan waktu
tak lepas diramu sekehendak pemburu
dengarlah dongeng tentang negriku
deritanya pilu dan sendu
tertatih tatih digarap nafsu
berdiri tegak dengan hati tanpa mengeluh,
meski begitu,
tengoklah jalan yang kutuju
tak akan jauh dari tempatmu bersauh
meniti tanpa ragu
mengait asa disisa waktu untuk setia slalu
tidak berhenti hingga nafas kembali pada Sang Penentu.
4.EPIGRAM
Epigram adalah
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur
pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan
pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contohnya :
Arti Hidup
Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hidup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup
Hidup adalah perjuangan
Berani menghadapi tantangan
Hidup adalah perjuangan
Bertahan dikala datang cobaan
Hidup adalah perjuangan
Maka berjuanglahh untuk hidup
5.ROMANSA
Romansa
adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa
Perancis Romantique yang berarti
keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.
Contohnya :
Arti
cinta
Cinta akan terasa bahagia
Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
Cinta akan terasa bahagia
Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
6.ELEGI
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi
sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau
rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.
Contohnya :
Sia-sia
Semilir angin pada senja
Bawa surat dari seberang sana
Dibaca ole si penerima
Penerima diam tampa kata
Hanya air mata
Mengalir jatuh kepipinya
Apakah gerangan isi suratnya?
Sampai berlinang air matanya
Ternyata sang kekasih diseberang
Duduk bersanding dengan seseorang
Si penerima jatuh ppingsan
Sia-sia dia dalam penantian
Semilir angin pada senja
Bawa duka, luka, derita
Semilir angin pada senja
Bawa surat dari seberang sana
Dibaca ole si penerima
Penerima diam tampa kata
Hanya air mata
Mengalir jatuh kepipinya
Apakah gerangan isi suratnya?
Sampai berlinang air matanya
Ternyata sang kekasih diseberang
Duduk bersanding dengan seseorang
Si penerima jatuh ppingsan
Sia-sia dia dalam penantian
Semilir angin pada senja
Bawa duka, luka, derita
7.SATIRE
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran;
kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas
pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim dll).
Contohnya :
Gigit Jari
Lihatlah pada kami
Wakil rakyat yang dihormati
Disini kami berdiri
Menuntut janji
Kemakmuran yang kau janji kan
Jika dapat kursi dewan
Kami telah turuti
Demi janji-janji
Namun, kini
Apa yang terjadi
Jangankan janji
Ingat pun tidak pada kami
Tertipu lagi
Janji –janji bohong lagi
Terpaksa kini kami hanya menggigit jari
Lihatlah pada kami
Wakil rakyat yang dihormati
Disini kami berdiri
Menuntut janji
Kemakmuran yang kau janji kan
Jika dapat kursi dewan
Kami telah turuti
Demi janji-janji
Namun, kini
Apa yang terjadi
Jangankan janji
Ingat pun tidak pada kami
Tertipu lagi
Janji –janji bohong lagi
Terpaksa kini kami hanya menggigit jari
8.DISTIKON
Distikon,
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
Contohnya :
Kucari jawab
Di mana air, di dasar kolam
Kucari jawab teka-teki alam
Di kawan awan kian ke mari
Di situ juga jawabnya kucari
Di warna bunga yang kembang
Kubaca jawab, penghilang bimbang
Kucari jawab teka-teki alam
Di kawan awan kian ke mari
Di situ juga jawabnya kucari
Di warna bunga yang kembang
Kubaca jawab, penghilang bimbang
9.TERZINA
Terzina, puisi
yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
Contohnya :
Kadang-kadang aku benci
Bahkan sampai aku maki diriku sendiri
Seperti aku menjadi seteru diriku sendiri
Waktu itu Aku
seperti
seorang lain dari diriku
Aku tak puas sebab itu aku menjadi buas
menjadi buas dan panas
10.KUATRAIN
Kuatrain, puisi
yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
Contohnya :
Hujan di Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik
rindunya
kepada pohon berbunga itu.
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan
itu.
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak
terucapkan
diserap akar pohon bunga
itu. (Sapardi Djoko Damono)
11.KUINT
Kuint,
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
Contohnya :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
12.SEKTET
Sektet,
adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
Contohnya :
Di kelam
hitam mengepung
Menjerit peluit kereta malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
Menjerit bangsaku sedang berjuang
Merintih ke langit
(Nursyamsu)
Menjerit peluit kereta malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
Menjerit bangsaku sedang berjuang
Merintih ke langit
(Nursyamsu)
13.SEPTIME
Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris
(tujuh seuntai).
Contohnya :
Duduk di pantai tanah yang
permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulaudi lautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya
Dilimpahi air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
(Muh. Yamin)
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulaudi lautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya
Dilimpahi air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
(Muh. Yamin)
14.OKTAF/STANZA
Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan
baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
Contohnya :
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai
kayu-kayu dan daun-daunan
Mengapakah
kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa
bersuka-sukaan?
Oleh
angin dan tenang, serang?
Adakah
angin tertawa dengan kami?
Bercerita
bagus menyenangkan kami?
Aku
tidakmengerti kesukaan kamu!
Mengapa
kamu tertawa-tawa?
Hai
kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah
yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan
kau penuhkan bunyi!
Apakah
yang kamu bunyi-bunyikan?
Bungakah
itu atau madukah?
Apakah?
Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah
kamu tertawa-tawa?
(Mr. Dajoh)
15.SONETA
Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang
terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait
kedua masing-masing tiga baris.
Contohnya :
Cerita dari tanah bugis
Sulawesi selatan
Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
Melewati semalam suntuk bersama premium philipin
Tuhanku yang maha pemurah
Lagi maha penyayang ummatnya
Berilah bunda hamba rejeki
Agar jasad ini kembali mengukir cerita
Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta
Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
Mengingat tawa merekam kenangan
Duduk bersama sahabatku dijembatan
Tempat terakhirku bersama sebelum
Telapak kaki menginjak daratan ibu pertiwi
Untuk kutaburkan di daun-daun kupingmu
Sebagai wacana melepas kerinduan bertahun
Melewati semalam suntuk bersama premium philipin
Tuhanku yang maha pemurah
Lagi maha penyayang ummatnya
Berilah bunda hamba rejeki
Agar jasad ini kembali mengukir cerita
Walau sejenak di tanah kelahiran tercinta
Air mata bercucuran membahas kolam kerinduan
Mengingat tawa merekam kenangan
Duduk bersama sahabatku dijembatan
Tempat terakhirku bersama sebelum
Telapak kaki menginjak daratan ibu pertiwi